FAREK DENGAN LOVE

  • Home
  • About
  • Motivasi
  • Kata Keren
  • Materi Kuliah
  • Tugas Akhir
  • Tips Tricks
Home » Archive for June 2011

Wednesday, June 22, 2011

BAB V KOMPENSASI

BAB V KOMPENSASI
A. Definisi Kompensasi
Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Gaji adalah balas jas yang dibayarkan secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.
Upah adalah balas jasa ynag dibayarkan kepada pekerja dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati pembayarannya.

B. Tujuan Pemberian Kompensasi:
a. Ikatan kerja sama
b. Kepuasan kerja
c. Pengadaan efektif
d. Motivasi
e. Stabilitas karyawan
f. Disiplin
g. Pengaruh serikat buruh
h. Pengaruh pemerintah

Asas Kompensasi

a. Asas adil
b. Asas layak dan wajar

Metode Kompensasi
a. Metode tunggal
b. Metode jamak

C. Sistim dan Kebijaksanaan Kompensasi
1. Sistim kompensasi
a. Sistim waktu adalah sistim pemberiann kompensasi berdasarkan standar waktu seperti jam, hari, minggu, atau bulan.
Misalnya Yohana sebagai pekerja harian, upahnya perhari sebesar Rp 5000.00 jika ia bekerja selama 6 hari, maka upahnya sama dengan 6 x Rp 5000,00 = Rp 30.000,00
b. Sistim hasil ( output ) adalah besarnya kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja. Seperti per potong, meter, liter, kilogram. Misalnya perusahaan genteng Timor Sejati menetapkan upah per genteng Rp 1000,00. Jika Anton dapat mengerjakan 500 genteng maka kompensasi yang diterimanya = 500 x Rp 1000,00 = Rp 500.000,00
c. Sistim borongan adalah sistim pemberian kompensasi berdasarkan besarnya jasa yang didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Misalnya Adi memborong menggali sumur sampai beres sebesar Rp 100.000,00 Menurut kalkulasi, akan selesai dalam 10 hari. Jadi upah per hari sebesar Rp 5000,00 per orang. Pada saat upah penggali sumur per hari Rp 4.000,00 Jika mereka dapat menyelesaikan 10 hari, berarti upahnya lebih besar dari tingkat upah biasa yaitu Rp 5.000,00 - Rp 4.000,00 = Rp 1.000,- Tetapi jika sumur itu baru selesai dalam 20 hari, berarti upah mereka per hari hanya Rp 2.500,00. Jadi lebih kecil dari tingkat upah biasa yaitu Rp 4.000,00 – Rp 2.500,00 = Rp 1.500,00

2. Kebijaksanaan Kompensasi
Kebijaksanaan kompensasi dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang baik. Susunan kompensasi yang ditetapkan dengan baik akan memberikan motivasi kerja bagi karyawan. Misalnya susunan kompensasi ditetapkan untuk kompensasi langsung sebesar 60% dari pendapatan sedangkan kompensasi tidak langsung sebesar 40% dari pendapatannya akan dapat memperbaiki kehadiran karyawan. Contoh: PT Sakti menetapkan susunan kompensasi 60% komponen langsung dab 40% komponen tidak langsung ( uang makan dan transport ). Jika Badu terus dalam satu bulan maka ia akan memperoleh balas jasa Rp 200.000,00 (gaji Rp 120.000,00 ditambah uang makan sebesar Rp 80.000,00). Apabila Badu tidak hadir 2 hari dalam satu bulan uang makan dan uang transport di potong 10% x Rp 80.000,00 = Rp 8.000,00. Jika hadir 5 hari, di potong 20% x Rp 80.000,00 = Rp 16.000,00, dan apabila tidak hadir lebih dari 5 hari, uang makan dan uang transportnya di tiadakan, atau dia hanya memperoleh balas jasa Rp 120.000,00. Sebaliknya jika Badu selama 6 bulan hadir terus, uang makan dan uang transportnya ditambah sebesar 50% x Rp 80.000,00 = Rp 40.000,00.

3. Waktu Pembayaran Kompensasi
Kompensasi harus dibayar tepat pada waktunya, jangan sampai terjadi penundaan. Kebijaksanaan waktu pembayaran kompensasi hendaknya berpedoman dari pada menunda lebih baik mempercepat dan menetapkan waktu yang paling tepat.

D. Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi dan Teori Upah Insentif.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi, antara lain sebagai berikut:
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
2. Kemampuan dan kesediaan perusahaan
3. Serikat buruh/organisasi karyawan
4. Produktifitas kerja karyawan
5. Pemerintah dengan undang-undang dan kepresnya.
6. Biaya hidup/cost of living
7. Posisi jabatan karyawan
8. Pendidikan dan pengalaman karyawan.
9. Kondisi perekonomian nasional
10. jenis dan sifat pekerjaan

2. Teori Upah Insentif

a. Piece Rate
1) Upah per potong proporsional adalah upah yang dibayar berdasarkan produktifitas pekerja dikalikan tarif upah per potong yang didapat dari penyelidikan waktu untuk menentukan waktu standarnya. Misalnya : Dalam keadaan normal, para pekerja bisa menghasilkan 500 unit selama 7 jam per hari kerja, inilah yang dijadikan standar penentuan tarif. Jika upah umum perharinya adalah Rp 5.000,00 maka tarif per potong 1 unit adalah Rp 5.000,00 : 500 unit = Rp 10,00/unit. Misalkan karyawan A menghasilkan 600 unit dalam satu hari kerja maka ia akan menerima upah sebesar 600 unit x Rp 10,00. Tetapi kalau karyawan B hanya bisa menghasilkan 450 unit per hari, maka ia akan tetap menerima upah minimal sebesar Rp 5.000, 00. Ini di maksudkan untuk melindungi karyawan yang kurang mampu berprestasi.

2) Upah per potong taylor adalah upah yang digunakan dengan cara mengatur tarif yang berbeda untuk karyawan yang produktifitasnya tinggi dengan yang produktifitasnya rendah.Karyawan yang produktifitasnya tinggi ketika output mencapai rata-rata (standar ) atau lebih akan menerima upah per potong lebih besar dari pada karyawan yang bekerja dibawah rata-rata. Misalnya standar produksi 500 unit selama 7 jam kerja. Untuk mereka yang bisa mencapai standar atau melebihi akan menerima upah Rp 10,00 per potong, sedangkan yang dibawah standar akan menerima hanya Rp 5,00 per potong. Jika karyawan A bisa menghasilkan 600 unit, maka ia akan menerima 600 x Rp 10,00 = Rp 6.000,00. Tetapi karyawan B yang menghasilkan 450 unit akan menerima 450 x Rp 5,00 = Rp 2.250,00.

3) Upah per potong kelompok adalah dengan menentukan standar untuk kelompok. Karyawan yang berada di atas standar kelompoknya akan dibayar sebanyak unit yang dihasilkan dikalikan dengan tarif, sedangkan yang berada dibawah standar akan dibayar sebesar jam kerja dikalilkan dengan tarif per jamnya. Misalnya : standar kelompok untuk 3 pekerja adalah 50 unit per jam, atau 400 unit per hari kerja (8 hari kerja), tarif per unit adalah Rp 2,00. Tarif per jam untuk 3 jabatan adalah A = Rp 31,25; B = Rp 18,75; C = Rp 12,50. Jika kelompok menghasilkan 500 unit dalam satu hari kerja ( 8 jam ), maka penerimaan keseluruhan untuk 3 orang tersebut adalah: 500 x Rp 2,00 = Rp 1.000,00. Sedangkan upah berdasarkan jam kerja untuk 3 pekerja adalah: A : 8 x Rp 31,25 = Rp 250,00
B : 8 x Rp 18,75 = Rp 150,00
C : 8 x Rp 12,50 = Rp 100,00
Jumlah = Rp 500,00
Membagi selisih antara Rp 1.000,00 dengan Rp 500,00 ( sebesar Rp 500,00 ) bisa dengan cara membagi sama rata untuk ke-3 pekerja yaitu ( Rp 500,00 : 3 orang ) = Rp 166,67 per orang. Jadi setiap karyawan akan mendapatkan :
A = Rp 250,00 + 166,67 = Rp 416,67
B = Rp 150,00 + 166,67 = Rp 316,67
C = Rp 100,00 + 166,67 = Rp 216,67

b. Time Bonuses

Dibagi 2 yaitu :
1) Premi Berdasarkan waktu yang dihemat
a. Halsey Plan, presentase premi yang diberikan adalah 50% dari waktu yang dihemat, dengan anggapan bahwa tidak ada kerja yang akurat sekali. Misalnya : Standar produksi 8 jam kerja adalah 500 unit. Tarif per unit adalah Rp 2,00 dan per jam kerja adalah Rp 62,50. ( per hari sebesar Rp 500,00 ). Jadi, karyawan A yang menghasilkan 600 unit dalam satu hari kerja akan mendapatkan :
Upah pokok = 8 jam x Rp 62,50 = Rp 500,00
Premi = 50% x Rp 500,00 = Rp 250,00 +
Upah yang diterima = Rp 750,00
b. 100% time premium plan
Presentase remi yang diberikan adalah 75%, jika menggunakan 100% time premium plan, maka yang didapat karyawan A adalah:
Upah pokok = 8 jam x Rp 62,50 = Rp 500,00
Premi = 75% x Rp 500,00 = Rp 375,00 +
Upah yang diterima = Rp 875,00
2) Premi Berdasarkan Waktu Pekerjaan
a. Rowan Plan
Premi yang didapat adalah selisih antara hasil standar dengan hasil aktual dibagi dengan hasil aktual dikalikan dengan jam kerja dan upah.
b. Emerson Plan
Pada cara ini dibuat tabel indeks efisiensi sesuai dengan kebijakan perusahaan. Misalnya : tabel indeks efisiensi adalah :
Indeks Efisiensi ( % ) Premi ( % )
< 50 0
50 – 75 7,5
75 – 100 15
100 – 125 22,5
125 – 150 30
3) Upah Insentif Kombinasi Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Upah insentif adalah kombinasi antara waktu yang dihemat dan aktivitas kerja.
1
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
2:37 AM

Tugas Manajemen SDM "Kompensasi"

Tugas Manajemen SDM "Kompensasi"
1. Uraikan pentingnya peranan kompensasi bagi karyawan dan perusahaan!
Jawab:
Karena balas jasa/kompensasi dapat memotivasi anggota tim kerja sehingga dapat bekerjasama dan berprestasi.

2. Sebutkan beberapa definisi balas jasa/kompensasi!
Jawab:
Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.

3. Apakah asas pemberian kompensasi?
Jawab:
a. Asas adil
Besarnya kompensasi harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, jenis resiko, tanggung jawab, jabatan pekerjaan, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi.
b. Asas layak dan wajar
Suatu kompensasi harus disesuaikan dengan kelayakannya. Meskipun tolok ukur layak sangat relatif, perusahaan dapat mengacu pada batas kewajaran yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah dan aturan lain secara konsisten.

4. Sebutkan bentuk-bentuk kompensasi!
Jawab:
a. Kompensasi berbentuk uang, artinya kompensasi dibayar dengan sejumlah uang
kartal.
b. Kompensasi berbentuk barang, artinya kompensasi dibayar dengan barang.

5. Jelaskan pengertian internal dan eksternal konsistensi!
Jawab:
Konsistensi internal berkaitan dengan konsep penggajian relatif dalam organisasi sedang konsistensi eksternal berkaitan dengan tingkat relatif struktur penggajian dalam suatu organisasi dibanding dengan struktur penggajian yang berlaku di luar organisasi.

6. Uraikan makna asas ” keadilan dan kelayakan”!
Jawab:
a. Keadilan
Keadilan bukan berarti sama rasa sama rata tanpa pandang bulu, tetapi harus terkait adanya hubungan antara pengorbanan (input) dengan output.
b. Kelayakan
Pengertian layak ini berkaitan dengan standar hidup seperti kebutuhan pokok minuman atau upah minimum sesuai dengan ketentuan pemerintah. Kelayakan juga dilihat dengan cara membandingkan pengupahan di perusahaan lain.

7. Mengapa pemerintah campur tangan dalam menentukan batas upah minimum?
Jawab:
Agar pengusaha/perusahaan tidak sewenang – wenang menetapkan besarnya balas jasa/kompensasi bagi karyawan.

8. Apa saja variabel-variabel kompensasi dan jelaskan satu persatu!
Jawab:
a. Gaji adalah Gaji adalah balas jasa yang dibayarkan secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti
b. Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pegawai agar produktivitasnya tinggi dan sifatnya tidak tetap.
c. Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja

9. Jelaskan serta berikan perbedaan antara :
a. Gaji (salaries) dengan upah (wages)!
Jawab:
Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodic kepada karyawan tetap, serta mempunyai jaminan yang pasti.
Upah adalah balas jasa yang diberikan kepada pekerja harian dengan berpedoman
atas perjanjian yang disepakati.
b. Kompensasi langsung (direct compensation) dengan kompensasi tidak langsung (indirect copensation)!
Jawab:
Kompensasi langsung berupa gaji, upah, dan upah insentif.
Kompensasi tidak langsung lebih kepada kesejahteraan karyawan.
c. Internal dengan eksternal konsistensi !
Jawab:
Konsistensi internal berkaitan dengan konsep penggajian relatif dalam organisasi.
Konsistensi eksternal berkaitan dengan tingkat relatif struktur penggajian dalam suatu organisasi dibanding dengan struktur penggajian yang berlaku di luar organisasi.
d. Pengupahan insentif dengan motivasi !
Jawab:
Upah insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya diatas rata – rata.
Motivasi adalah keinginan sadar untuk melakukan suatu pekerjaan
e. Pengupahan insentif dengan kesejahteraan karyawan!
Jawab:
Upah insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya diatas rata – rata.
Kesejahteraan karyawan adalah merupakan hal yang berhubungan dengan kenyamanan jangka panjang.
f. Motivasi dengan benefit !
Jawab:
Motivasi adalah keinginan sadar untuk melakukan suatu pekerjaan
Benefit adalah Kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebjaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam rangka kesejahteraan mereka.

10. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar-kecilnya tingkat kompensasi !
Jawab:
a. Penawaran dan permintaan kerja
b. Kemampuan dan kesediaan karyawan
c. Serikat buruh / organisasi karyawan
d. Produktivitas kerja karyawan
e. Pemerintah dengan undang – undang dan kepresnya
f. Biaya hidup/cost of living
g. Posisi jabatan karyawan
h. Pendidikan dan pengalaman kerja
i. Kondisi perekonomian nasional
j. Jenis dan sifat pekerjaan

11. Sebutkan serta jelaskan satu persatu sistem-sistem kompensasi!
Jawab:
a. Sistem waktu
Besarnya gaji diasarkan pada standar waktu, seperti jam, minggu, atau bulan.
b. Sistem hasil (output)
Dalam sistem ini besarnya kompensasi/upah didasarkan pada kesatuan unit yang
dihasilkan pekerja.
c. Sistem borongan
Sistem ini berdasarkan pada volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.

12. Apa saja dasar pembayaran kompensasi?
Jawab:
Dasar sebuah perusahaan memberikan kompensasi adalah Sebagai ikatan kerjasama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, seta pengaruh serikat buruh dan pemerintah.

13. Mengapa kompensasi itu penting bagi karyawan?
Jawab:
Sangat berpengaruh pada kinerja, baik itu semangat kerja, hasil pekerjaan, hingga kesejateraan.

14. Bagaiman korelasi tingkat kompensasi dengan moral kerja karyawan?
Jawab:
Korelasinya pada saat tingkat kompensasi tinggi maka moral karyawan pun juga menggalami peningkatan. Dikarenakan karyawan mendapatkan motivasi/semangat baru.

15. Jelaskan pengertian kepuasan kompensasi!
Jawab:
Kepuasan terhadap kompensasi adalah total dari perasaan positif individu terhadap bayaran yang mereka terima, dimana bayaran yang diterima sesuai dengan yang diharapkan oleh individu tersebut.

16. Kenapa tingkat kompensasi ikut mempengaruhi prestasi kerja?
Jawab:
Karena karyawan akan merasa bahwa semua hal yang dilakukannya pada perusahaan ternyata tidak sia-sia atau dihargai segala jerih payahnya.

17. Apa saja tujuan pemberian kompensasi bagi karyawan?
Jawab:
a. Ikatan kerja sama
b. Kepuasan kerja
c. Pengadaan efektif
d. Motivasi
e. Stabilitas karyawan
f. Disiplin
g. Pengaruh serikat buruh
h. Pengaruh pemerintah

18. Apakah menurut pendapat anda prestasi kerja selalu di pengaruhi besarnya tingkat kompensasi ? Berikan alasan-alasan anda!
Jawab:
Ya, karena semakin besar tingkat kompensasi yang didapat maka akan lebih memotivasi seorang karyawan/kelompok untuk lebih berprestasi.

19. Jelaskan pengertian metode tunggal dan metode jamak kompensasi!
Jawab:
a. Metode tunggal yaitu metode dalam penertapan gaji pokok hanya didasarkan pada ijazah terakhir dari pendidikan formal terakhir yang diterima karyawan.
b. Metode jamak adalah metode dalam penertapan gaji pokoknya berdsarkan pada
beberapa pertimabangan, seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan formal, bahkan hubungan keluarga ikut menentukan besarnya gaji karyawan.

20. Mana yang paling baik diterapkan, metode tunggal atau jamak dalam penentuan balas jasa?
Jawab:
Menurut saya metode jamak, karena pertimbangannya lebih beragam, sehingga bisa
didasarkan pada beberapa pertimbangan.
2
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
2:01 AM

Saturday, June 18, 2011

Daftar Nomor Telepon Surgawi

Puji Tuhan, anda telah dapat menelponNya setiap saat !!! Anda hanya perlu untuk memanggilNya sekali dan Tuhan mendengar anda. Karena Yesus, anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Tuhan menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi. Ketika anda memanggil dan Tuhan akan menjawab; anda akan menangis minta tolong dan DIA akan berkata : “Ini AKU”.

Ketika anda memanggil, gunakan Nomor Telepon Darurat dibawah ini :

Saat Berduka Cita, putar Yohanes 14

Ketika Dikecewakan Sesama, putar Mazmur 27

Jika anda Ingin Berbuah, putar Yohanes 15

Ketika anda Berdosa, putar Mazmur 51

Ketika anda Kawatir, putar Matius 6 : 19 – 34

Ketika anda Dalam Bahaya, putar Mazmur 91

Ketika Tuhan Terasa Jauh, putar Mazmur 139

Ketika Iman anda Perlu Dikuatkan, putar Ibrani 11

Ketika anda Merasa Sendiri dan Takut, putar Mazmur 23

Ketika Hidup anda Sedang Dalam Kepahitan, putar I Korintus 13

Untuk Rahasia Kebahagiaan Paulus, putar Kolose 3 : 12 – 17

Untuk Arti Kekristenan, putar I Korintus 5 : 15 – 19

Ketika anda Merasa Kecewa dan Ditinggalkan, putar Roma 8 : 31 – 39

Ketika anda Menginginkan Kedamaian dan Ketenangan, putar Matius 11 : 25 – 30

Ketika Dunia Terlihat Lebih Besar dari Tuhan, putar Mazmur 90

Ketika anda Ingin Jaminan Kekristenan, putar Roma 8 : 1 – 30

Ketika anda Meninggalkan Rumah untuk Bekerja atau Bepergian, putar Mazmur 121

Untuk Penemuan / Kesempatan Besar, putar Yesaya 55

Ketika anda Membutuhkan Keberanian untuk suatu Tugas, putar Josua 1

Supaya dapat Bergaul dengan Baik terhadap Sesama, putar Roma 12

Ketika anda Memikirkan Kekayaan, putar Markus 10

Saat anda Mengalami Depresi, putar Mazmur 27

Jika anda Kesulitan Keuangan, putar Mazmur 37

Jika anda Kehilangan Kepercayaan terhadap Orang, putar I Korintus 13

Jika Orang disekitar kita tampak Berlaku tidak Baik, putar Yohanes 15

Ketika anda Putus Asa dengan Pekerjaan, putar Mazmur 126

Jika anda menemukan bahwa dunia mengecil, dan anda merasa besar, putar Mazmur 19

Nomor-nomor tersebut dapat langsung dihubungi. Operator tidak diperlukan. Seluruh saluran ke Surga terbuka 24 jam sehari.
Bagikan Daftar Telepon ini kepada orang-orang disekeliling kita. Siapa tahu, mungkin mereka sedang membutuhkannya. Jika perlu ajaklah berdoa bersama.
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
9:30 PM

5 Ekor Monyet ( Motivasi Untuk Sahabat )

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-2. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda ?

Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-2 tersebut. Monyet A yang mula-2 mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-2 sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.

Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-2 sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik. “Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?” protes keduanya”.

Ada teman-2 yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.

Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. “Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas … Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik …

Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang d iinginkannya…..

...................

Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini ?

Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.

Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur. Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X … lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”. Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ?

Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. “Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal” adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya.

Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
9:00 PM

Friday, June 17, 2011

BAB IV PENGEMBANGAN KARYAWAN

BAB IV PENGEMBANGAN KARYAWAN
A. Definisi Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. ( Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan ). Pendidikan meningkatkan keahlian teoretis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.
Menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 tanggal 13 September 1974
Pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia Indonesia, jasmaniah dan rohaniah, yang berlangsung seumur hidup, baik didalam maupun diluar sekolah, dalam rangka pembangunan persatuan dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Latihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan teori dari pada praktek.
Tujuan Pendidikan Nasional Menurut Tap. MPR No. 11/MPR/1993
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang bertaqwa kepada TYME, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, beretos kerja profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.
Edwin B. Flippo
Education is concerned with increasing general knowledge and understanding of our total environment. ( Pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh ).
Training is the act of increasingthe knowledge and skill of an employee for doing a particularjob. ( Latihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu ).
Andrew F. Sikula
Development, in reference to staffing and personnel matters, is a long term educational process utilizing a systematic and organized procedure by which managerial personnel learn conceptual and theoretical knowledge for general purpose ( steinmetz ). ( Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistimatis dan terorganisasi dengan mana manager belajar pengetahuan konseptual dan teoretis untuk tujuan umum ).
Training is a short term educational process utilizing a systematic and organized procedure by which nonmanagerial personnel learn technical knowledge and skills for a definite purpose. ( Latihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu ).
Drs. Jan Bella
Pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan ketrampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya menjawab why. Latihan berorientasi pada praktek, dilakukan dilapangan, berlangsung singkat, dan biasanya menjawab how.

B. Tujuan Pengembangan
Tujuan pengembangan pada hakikatnya menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Produktifitas kerja
b. Efisiensi
c. Kerusakan
d. Kecelakaan
e. Pelayanan
f. Moral
g. Karier
h. Konseptual
i. Kepemimpinan
j. Balas jasa
k. Konsumen
Kesimpulan: Pengembangan karyawan ( pendidikan dan latihan ) perlu dilakukan setiap perusahaan karena akan memberikan manfaat bagi perusahaan, karyawan dan masyarakat konsumen.

1. Prinsip pengembangan
Prinsip pengembangan adalah peningkatan kualitas dan kemampuan bekerja karyawan.
Program pengembangan
Program adalah suatu jenis rencana yang konkret karena didalamnya sudah tercantum sasaran, kebijaksanaan, prosedur, anggaran dan waktu pelaksanaan.

2. Jenis-Jenis Pengembangan
Jenis-jenis pengembangan di kelompokan atas 2 ( dua ), yaitu:
a. Pengembangan secara informal
b. Pengembangan secara formal

3. Peserta Pengembangan
Peserta yang akan mengikuti pengembangan dari suatu perusahaan adalah karyawan baru dan lama, baik tenaga operasional maupun karyawan manjerial.

C. Pelatih atau Instruktur.
1. Pelatih.
Pelatih (Trainer) atau instruktur yaitu seseorang atau tim yang memberikan latihan/pendidikan
kepada para karyawan. Pelatih yang akan melaksanakan pengembangan (development = training education) di bagi menjadi 3 ( tiga ), yaitu:
a. Pelatih Internal
b. Pelatih Eksternal
c. Pelatih Gabungan Internal dan Eksternal
2. Syarat-Syarat pelatih
Pelatih atau instruktur yang baik memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. Teaching Skill ( kecakapan untuk mendidik dan mengajar ).
b. Comunnication Skill ( kecakapan berkomunikasi ).
c. Personality Authority ( berkepribadian baik ).
d. Social Skill ( mempunyai kemahiran / kemampuan dalam bidang sosial ).
e. Technical Competent ( berkemampuan teknis ).
f. Stabilitas Emosi
3. Proses Pengembangan
Proses atau langkah-langkah pengembangan dilakukan sebagai berikut:
a. Sasaran
b. Kurikulum
c. Sarana
d. Peserta
e. Pelatih
f. Pelaksana

D. Metode-Metode Pengembangan
Pelaksanaan pengembangan ( training dan education ) didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam program pengembangan perusahaan. Dalam program pengembangan telah ditetapkan sasaran, proses, waktu, dan metode pelaksanaannya.
Sasaran pengembangan karyawan adalah:
1. Meningkatkann kemampuan dan ketrampilan teknis mengerjakan pekerjaan atau technical skill.
2. Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau managerial dan conceptual skill.
Metode pengembangan terdiri dari:
1. Metode latihan atau training
2. Metode pendidikan atau education
Latihan/training diberikan kepada karyawan operasional, sedangkan pendidikan/education diberikan kepada karyawan manajerial.

1. Metode Latihan atau Training
Metode latihan didasarkan pada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta, dan lain-lain.
Metode-Metode Latihan Menurut Andrew F. Sikula:
a. On the job
b. Vestibule
c. Demonstration and example
d. Simulation
e. Apprenticeship
f. Classroom methods; metode pertemuan dalam kelas meliputi :
1. Lecture (ceramah atau kuliah)
2. Conference (rapat)
3. Programmed instruction
4. Metode studi kasus
5. Role playing
6. Metode diskusi
7. Metode seminar.

2. Metode Pendidikan (Education Metode).
Metode pendidikan (education) menurut Andrew F. Sikula ( 1981 : 243-274 ) adalah sebagai berikut:
a. Training methods atau classroom methods
b. Understudies
c. Job rotation and planned progression
d. Coaching – counseling
e. Junior board of executive or multiple management
f. Committee assignment
g. Business games
h. Sensitivity training
i. Other development method.

3. Tolok Ukur Metode Pengembangan.
Indikator-indikator yang diukur dari metode pengembangan yang diterapkan antara lain sebagai berikut:
a. Prestasi kerja karyawan
b. Kedisiplinan karyawan
c. Absensi karyawan
d. Tingkat kerusakan produksi, alat, dan mesin-mesin
e. Tingkat kecelakaan karyawan
f. Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga, dan waktu.
g. Tingkat kerjasama karyawan.
h. Tingkat upah insentif karyawan
i. Prakarsa karyawan
j. Kepemimpinan dan keputusan manajer.

4. Kendala – kendala Pengembangan
Yang menjadi kendala dalam pengembangan, yaitu:
a. Peserta
b. Pelatih atau instruktur
c. Fasilitas pengembangan
d. Kurikulum
e. Dana pengembangan

E. Penilaian Prestasi Karyawan
1. Pengertian Penilaian Prestasi Karyawan
Istilah yang sama artinya dengan penilaian prestasi adalah konduite, employee rating, performance appraisal, employee evaluation, personnel review, servis rating, dan atau behavioral assessment.
Pengertian prestasi karyawan menurut beberapa ahli yaitu:
1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan ; Penilaian Prestasi adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.
Meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, loyalitas, dedikasi, dan partisipasi karyawan. Penilaian prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan oleh setiap karyawan.
2. Andrew F. Sikula ; Appraising is the process of estimating or judging the value, exellence, qualities or statusof some object, person, or thing. (Penilaian adalah suatu proses mengestimasi atau menetapkan nilai, penampilan, kualitas atau status dari beberapa objek, orang, atau benda). Employee appraising is the systematic evaluation of a worker’s job performance and potential for development. (Penilaian prestasi kerja adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan).
3. Dale Yoder ; Personnel appraisals refers to the formal procedures used in working organizationn to evaluate the personalities and contributions and potential of group numbers. (Penilaian prestasi kerja merupakan prosedur yang formal dilakukan didalam organisasi untuk mengevaluasi pegawai dan sumbangan serta kepentingan pegawai).
Kesimpulan
1. Penilaian prestasi ini merupakan evaluasi terhadap perilaku, prestasi kerja, dan potensi pengembangan yang telah dilakukan.
2. Penilaian prestasi ini pada dasarnya merupakan suatu proses mengestimasi dan menentukan nilai keberhasilan pelaksanaan tugas para karyawan.
3. Penilaian prestasi ini membandingkan realisasi nyata dengan standar ( required performance ) yang dicapai karyawan.
4. Penilaian prestasi dilaksanakan oleh manajer terhadap bawahannya
5. Penilaian prestasi ini akan menetukan kebijaksanaan selanjutnya

Ruang lingkup penilaian prestasi
Ruang lingkup penilaian prestasi dicakup dalam what, why, Where, when, who, dan how atau sering disingkat dengan 5 W + 1 H.

2. Tujuan dan Kegunaan Penilaian Prestasi Karyawan
Tujuan dan kegunaan penilaian prestasi karyawan sebagai berikut:
Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, demosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa.
1. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana keryawan bisa sukses dalam pekerjaannya.
2. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan didalam perusahaan.
3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja, dan peralatan kerja.
4. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada di dalam organisasi.
5. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.
6. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan (supervisor managers, administrator) untuk mengobservasi perilaku bawahan (subordinate) supaya diketahui minat dan kebutuhan-kebutuhan bawahannya.
7. Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan-kelemahan dimasa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.
8. Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan.
9. Sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personel dan dengan demikian bisa sebagai bahan pertimbangan agar bisa diikutsertakan dalam program latihan kerja tambahan.
10. Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan karyawan.
11. Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan (job description).
Dale Yoder : Personnel appraisal or ratings are widely used to identify those who should be promoted. ( Penilaian karyawan secara luas digunakan untuk mengidentifikasi mereka yang akan di promosikan ).

3. Penilai Prestasi Karyawan
Penetapan penilai (appraisal) yang qualified sangat sulit karena harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Penilai harus jujur, adil, objektif, dan mempunyai pengetahuan mendalam tentang unsur-unsur yang akan di nilai supaya penilaiannya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
2. Penilai mendasarkan penilaiannya atas benar atau salah (right or wrong), baik atau buruk, terhadap unsur-unsur yang dinilai sehingga hasil hasil penilaiannya jujur, adil, dan objektif. Dan tidak boleh mendasarkan penilaiannya atas suka atau tidak suka (like or dislike).
3. Penilai harus mengetahui secara jelas uraian pekerjaandari setiap karyawan yang akan dinilainya supaya hasil penilaiannya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
4. Penilai harus mempunyai kewenangan (authority) formal, supaya mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
5. Penilai harus mempunyai keimanan supaya penilaiannya jujur dan adil.
Dalam persoalan siapa yang akan melakukan penilaian prestasi karyawan secara umum, dikenal ada 2 macam penilai, yaitu:
1. Penilai informal
2. Penilai formal, dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Penilai individual
b. Penilai kolektif

4. Dasar Penilaian Dan Unsur-Unsur yang Dinilai
a. Dasar Penilaian
Dasar penilaian adalah uraian pekerjaan dari setiap individu karyawan karena dalam uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan oleh setiap karyawan. Tolok ukur yang di pakai untuk mengukur prestasi kerja karyawan adalah standar. Secara umum standar berarti apa yang akan di capai sebagai ukuran untuk penilaian. Secara garis besar standar di bedakan atas dua:
1. Tangible standard adalah sasaran yang dapat ditetapkan dengan alat ukur atau standarnya. Terbagi atas:
a. Standar dalam bentuk fisik
b. Standar dalam bentuk uang
2. Intangible standard adalah standar yang tidak dapat ditetapkan alat ukur atau standarnya, misalnya perilaku, kesetiaan, partisipasi, loyalitas serta dedikasi karyawan terhadap perusahaan.

Prestasi Kerja.
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

Kerja
Kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani, dan pikiran untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa dengan memperoleh imbalan prestasi tertentu .

Semangat Kerja
Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal.

Produktifitas Kerja
Produktifitas kerja adalah perbandingan antara output dengan input, dimana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik.

Produktifitas per Kapita.
Produktifitas per kapita adalah besarnya produksi yang dihasilkan per jiwa, per satu jam/hari kerja ( productivity per man/hour/day ).

b. Unsur – Unsur Yang Di Nilai
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Kejujuran
4. Kedisiplinan
5. Kreativitas
6. Kerja sama
7. Kepemimpinan
8. Kepribadian
9. Prakarsa
10. Kecakapan
11. Tanggung jawab

5. Metode Penilaian Prestasi Karyawan
Penilai ( appraiser ) harus mengetahui skala nilai dan metode penilaian penilaian yang akan di gunakan dalam penilaian prestasi karyawan. Skala nilai adalah bobot nilai yang diberikan kepada setiap unsur yang dinilai. Bobot-bobot dinyatakan dengan huruf ( a, b, c, d, e ) atau dengan angka dari 1 sampai dengan 100. Metode penilaian prestasi karyawan pada dasarnya dikelompokan atas 2, yaitu:
a. Metode tradisional; yang termasuk dalam metode tradisional adalah:
1. Rating Scale
2. Employee comparation, terbagi atas 3 yaitu:
a. Alternation ranking.
b. Paired comparation.
c. Parced comparation.
3. Check list
4. Freeform essay
5. Critical incident
b. Metode modern; yang termasuk dalam metode modern adalah:
1. Assessment centre
2. Management by objective ( MBO = MBS )
Ciri-ciri MBO atau MBS adalah:
1. Adanya interaksi antara atasan dengan bawahan secara langsung.
2. Atasan bersama-sama dengan bawahan menentukan sasaran dan kriteria pekerjaannya.
3. Menekankan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
4. Menekan pada hasil yang akan dicapai.
Kelemahan dari MBO ( MBS ) adalah:
1. Pendekatan melalui MBO sangat individualistis untuk tujuan dan kerjasama dalam penilaiannya;
2. Jika penetapan sasaran tidak hati-hati bisa mengakibatkan sasaran yang satu akan menghambat sasaran yang lainnya;
3. Sulitnya menetapkan sasaran yang mempunyai tingkat kesulitan sama.
3. Human asset accounting

6. Kendala – Kendala Penilaian Prestasi Karyawan
Hallo Effect merupakan kesalahan yang dilakukan oleh penilai, karena penilai memberikan indeks prestasi baik bagi karyawan yang dikenalnya atau sahabatnya, sebaliknya terhadap karyawan yang kurang dikenal penilai memberikan indeks prestasi sedang/kurang. Penilai sering mendasarkan penilaiannya atas dasar rasa ( like or dislike ), sering mempertimbangkan orang ketiga atau keluarga karyawan yang dinilainya, seperti anak pejabat, kesukuan, golongan. Penilai cenderung memberikan nilai baik jika ia mengetahui salah satu sifat yang baik dari karyawan. Sebaliknya penilai akan memberikan nilai kurang jika penilai mengetahui suatu sifat yang kurang dari karyawan yang dinilai.

7. Tolok Ukur Penilaian
Ada kesulitan untuk menetapkan tolok ukur dari beraneka macam lapangan atau jabatan dan unsur-unsur yang harus dinilai. Leniency adalah kesalahan yang dilakukan penilai karena penilai cenderung memberikan nilai yang tinggi terhadap karyawan yang dinilainya itu. Stricness adalah kesalahan penilai yang cenderung memberikan nilai rendah kepada karyawan yang dinilainya. Central tendency adalah penilai cenderung memberikan nilai sedang. Personal bias adalah penilaian yang terjadi akibat adanya prasangka-prasangka sebelumnya baik yang positif maupun yang negatif.
Kesimpulan:
Indeks prestasi harus menjadi dasar untuk menetapkan kebijaksanaan selanjutnya bagi karyawan apakah ia dipindahkan, dipromosikan, demosi, ataupun diberhentikan. Tanpa adanya tindakan lebih lanjut tidak ada gunanya dilakukan penilaian prestasi karyawan.

F. Mutasi Karyawan
Pengertian dan Tujuan Mutasi
a. Pengertian Mutasi
Mutasi didasarkan atas indeks prestasi yang dapat dicapai oleh karyawan bersangkutan. Istilah-istilah yang sama pengertiannya dengan mutasi adalah pemindahan, transfer, dan job rotation.
Pengertian Mutasi menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan : Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal ( promosi/demosi ) didalam satu organisasi.
b. Tujuan Mutasi
1. Untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan
2. Untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau jabatan.
3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan .
4. Untuk menghilangkan rasa bosan/jemu terhadap pekerjaannya.
5. Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karier yang lebih tinggi.
6. Untuk pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya.
7. Untuk memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasinya.
8. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkatkan melalui persaingan terbuka.
9. Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik.
10. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan.
11. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan,
c. Prinsip Mutasi
Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktifitas kerjanya meningkat.
d. Dasar Mutasi.
Ada 3 dasar/landasan pelaksanaan mutasi karyawan yang kita kenal, yaitu:
1. Merit system; adalah mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, obyektif, dan hasil prestasi kerjanya. Merupakan dasar mutasi yang baik karena:
1. Output dan produktifitas kerja meningkat;
2. Semangat kerja meningkat;
3. Jumlah kesalahan yang diperbuat menurun;
4. Absensi dan disiplin karyawan semakin baik;
5. Jumlah kecelakaan akan menurun.
2. Seniority system; adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia, dan pengalaman kerja dari karyawan bersangkutan.
3. Spoil system; adalah mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan.
e. Cara-Cara Mutasi
Ada dua cara mutasi yang dilakukan didalam suatu organisasi:
1. Cara tidak ilmiah
Mutasi dengan cara tidak ilmiah dilakukan:
1. Tidak didasarkan kepada norma/standar kriteria tertentu;
2. Berorientasi semata-mata kepada masa kerja dan ijazah, bukan atas prestasi atau faktor-faktor riil;
3. Berorientasi kepada banyaknya anggaran yang tersedia, bukan atas kebutuhan riil karyawan;
4. Berdasarkan spoil system.
2. Cara ilmiah
Mutasi dengan cara ilmiah dilakukan:
1. Berdasarkan norma atau standar kriteria tertentu, seperti analisis pekerjaan;
2. Berorientasi kepada kebutuhan yang riil/nyata;
3. Berorientasi pada formasi riil kepegawaian;
4. Berorientasi kepada tujuan yang beraneka ragam;
5. Berdasarkan obyektifitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
f. Ruang Lingkup Mutasi
Ruang lingkup mutasi mencakup semua perubahan posisi/pekerjaan/temapat karyawan, baik secara horizontal ataupun vertikal (promosi atau demisi).
1. Mutasi horizontal (job rotation/transfer) artinya perubahan tempat atau jabatan karyawan tetapi masih pada ranking yang sama didalam organisasi itu. Mutasi horizontal mencakup ”mutasi tempat dan mutasi jabatan”
a. Mutasi tempat (tour of area) adalah perubahan tempat kerja, tetapi tanpa perubahan jabatan/posisi/golongannya.
b. Mutasi jabatan (tour of duty) adalah perubahan jabatan atau penempatan pada posisi semula.
2. Mutasi vertikal adalah perubahan posisi/jabatan/pekerjaan, promosi atau demosi, sehingga kewajiban dan kekuasaannya juga berubah.
g. Sebab dan Alasan Mutasi
1. Permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atas permintaan sendiri dari karyawan yang bersangkutan dan dengan mendapatkan persetujuan pimpinan organisasi. alasan-alasannya adalah:
a. Kesehatan; fisik karyawan kurang mendukung untukmelaksanakan pekerjaan.
b. Keluarga; untuk merawat orang tua yang sudah lanjut usia.
c. Kerjasama; tidak dapat bekerja sama dengan karyawan lainnya karena terjadi pertengkaran atau perselisihan.
2. Alih Tugas Produktif (ATP) adalah mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan untuk meningkatkan produksi dengan menempatkan karyawan bersangkutan ke jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya. ATP biasa bersifat mutasi vertikal (promosi dan demosi). Alasan lain yaitu didasarkan atas kecakapan, klemampuan, sikap, dan disiplin karyawan.
Paul Pigors dan Charles Mayers mengemukakan 5 macam transfer, yaitu:
a. Production transfer
b. Replacement transfer
c. Versatility transfer
d. Shift transfer
e. Remedial transfer
3. Pendekatan mutasi dari segi waktu.
Pendekatan mutasi dari segi waktu dikenal atas:
a. Temporary transfer
b. Permanent transfer
4. Masalah merit rating dan mutasi
Merit rating artinya penilaian prestasi kerja yang telah dilaksanakan apakah sesuai dengan rencana semula. Penilaian dilakukan apabila pekerjaan telah selesai dikerjakan atau sedang dikerjakan. Merit rating terdiri atas initial appraisal (penilaian awal) dan periodical appraisal (penilaian akhir).
5. Kendala-kendala pelaksanaan mutasi
1. Formasi jabatan tidak (belum) memungkinkan
2. Pengaruh senioritas
3. Soal etis (etika)
4. Kesulitan menetapkan standar-standar sebagai kriteria untuk pelaksanaan.

G. Promosi Karyawan.
1. Peranan Dan Pengertian Promosi Karyawan
Promosi memberikan peranan penting bagi karyawan, promosi akan memberikan status sosial, wewenang, ( authority ), tanggung jawab ( responsibility ), dan penghasilan ( outcomes ) yang semakin besar bagi karyawan. Program promosi harus memberikan informasi tentang asas-asas, dasar-dasar, jenis-jenis, dan syarat-syarat karyawan yang akan dipromosikan dalam perusahaan bersangkutan. Program promosi harus diinformasikan secara terbuka baik asas, dasar, jenis, persyaratan, maupun metode penilaian karyawan yang akan dilakukan dalam perusahaan.
Pengertian promosi menurut :
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Promosi adalah perpindahan yang memperbesar authority dan responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi didalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilannya semakin besar.
Edwin B. Flipo
A promotion involves a change from one job to another job that is better in term status and responsibility. Ordinary the change to the higher job is accompanied by increased pay and privileges, but not always. ( Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji/upah lainnya, walupun tidak selalu demikian ).
Andrew F. Sikula
Technically, a promotion is a movement within an organization from one position to another that involves either an increase in pay or an increase in status. ( Secara teknik promosi adalah suatu perpindahan didalam suatu organisasi dari satu posisi ke posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah maupun status ).

2. Asas-Asas Promosi Karyawan
Yang menjadi asas-asas dari promosi adalah:
a. Kepercayaan
b. Keadilan
c. Formasi

3. Dasar-Dasar Promosi
Dasar-dasar promosi terdiri atas:
a. Pengalaman ( senioritas )
b. Kecakapan ( ability )
c. Kombinasi pengalaman dan kecakapan

4. Syarat-Syarat Promosi
a. Kejujuran
b. Disiplin
c. Prestasi kerja
d. Kerja sama
e. Kecakapan
f. Loyalitas
g. Kepemimpinan
h. Komunikatif
i. Pendidikan

5. Tujuan-Tujuan Promosi
1. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi tinggi.
2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.
3. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin tinggi, dan memperbesar produktifitas kerjanya.
4. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasinya promosi kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur.
5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai ( multiplier effect ) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.
6. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan.
7. Untuk menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.
8. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.
9. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktifitas kerjanya juga meningkat.
10. Untuk mempermudah penarikan pelamar sebab dengan adanya kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang bagi pelamar-pelamar untuk memasukan lamarannya.
11. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya.

6. Jenis-Jenis Promosi
Jenis-jenis promosi menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
a. Promosi Sementara ( Temporary promotion )
b. Promosi tetap ( permanent promotion )
c. Promosi kecil ( small scale promotion )
d. Promosi kering ( dry promotion )
Alasan-alasan karyawan yang tidak ingin dipromosikan antara lain:
1. Perbedaan kenaikan gaji yang diterima mungkin dianggap tidak seimbang dengan tambahan tanggung jawab yang akan dilaksanakan.
2. Mereka merasa segan meninggalkan kelompok lamanya untuk masuk kedalam kelompok baru yang belum pasti sikap penerimaannya.
3. Keamanan pada sektor yang baru selalu ada faktor-faktor ketidakpastian sedangkan pada pekerjaan yang lama mereka telah mempunyai keahlian dan telah menguasainya. Ditempat baru ini sering terjadi gangguan keamanan seperti banjir dan lain-lainnya.
4. Keluarga tidak bersedia pindah ke tempat yang baru karena sakit atau pendidikan anak-anak yang kurang baik di tempat baru itu.
5. Kesehatan, sehingga tidak dapat memikul tanggung jawab yang semakin besar. Iklim yang tidak cocok dan seringnya berjangkit penyakit di tempat yang baru seperti malaria.
6. Tempatnya terpencil, sarana pendidikan, transportasi, hiburan, rumah sakit, adat istiadat, dan bahasa di tempat yang baru tidak cocok.

7. Demosi Karyawan
Demosi (demotion) adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan yang lebih rendah di dalam satu organisasi, wewenang, tanggung jawab, pendapatan, serta statusnya semakin rendah. Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi.
Pengertian demosi menurut Andrew F. Sikula adalah:
A demotion is a movement within an organization from one position to other that involves either a decrease in pay or decrease in status. ( Demosi adalah suatu perpindahan dalam suatu organisasi dari satu posisi ke posisi lainnya yang melibatkan penurunan gaji/bayaran maupun status ).
Tujuan pelaksanaan demosi adalah untuk menghindari kerugian perusahaan, memberikan jabatan/posisi, gaji, dan status yang tepat sesuai dengan kemampuan/kecakapan karyawan bersangkutan. Demosi merupakan hukuman terhadap karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan yang dipangkunya hingga jabatannya diturunkan.
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
3:02 AM

BAB III Pengadaan Karyawan

BAB III Pengadaan Karyawan
A. Pentingnya Pengadaan Karyawan
Pengadaan (procurement) adalah fungsi operasional pertama MSDM. Merupakan masalah penting, sulit dan kompleks karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi serta efektif tidaklah mudah.
Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap kegiatan organisasi, mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang berbeda (heterogen) yang dibawa kedalam organisasi perusahaan. Karyawan bukan mesin, uang, dan meterial yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Karyawan yang cakap, mampu dan terampil belum menjamin produktifitas kerja yang baik kalau moral kerja dan kedisiplinannya rendah. Kualitas dan kuantitas perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, agar tujuan dapat tercapai efektif dan efisien. Penempatan tenaga kerja harus sesuai dengan keinginan dan ketrampilannya. Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa. Apa artinya kita harus terlebih dahulu menetapkan pekerjaan-pekerjaannya berdasarkan uraian pekerjaan (job description). Siapa artinya kita baru mencari orang-orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut berdasarkan spesifikasi pekerjaan (job specificatin).
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan perusahaan. Pengadaan merupakan langkah pertama yang mencerminkan berhasil tidaknya suatu perusahaan. Pengadaan karyawan harus mendapatkan nilai yang serius serta didasarkan pada analisis pekerjaan (job analysis), uraian pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan (job specification), persyaratan pekerjaan (job requirement), dan evaluasi pekerjaan (job evaluatin), pengayaan pekerjaan (job enrichment), perluasan pekerjaan (job enlargement), dan penyederhanaan pekerjaan (work simplification).

B. Analisis Pekerjaan (job analysis).
Dilakukan agar dapat mendesain organisasi serta menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan. Merupakan kegiatan menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan. Analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan bahkan dapat memperkirakan pengayaan atau perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan pada masa yang akan datang.
1. Analisis Pekerjaan.
Adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perushaan agar mencapai tujuan yang dicapai. Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan informasi tentang aktifitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, ( personnel requirment ), perilaku manusia dan lat-alat yang akan dipergunakan.
2. Langkah – Langkah Analisis Pekerjaan
Proses dalam menganalisis pekerjaan melalui langkah – langkah sebagai berikut:
a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisis pekerjaan.
Artinya Penganalisis harus mengetahui secara jelas apa kegunaan hasil informasi analisis pekerjaannya. Sebab hasil itu akan digunakan untuk menentukan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknik pengumpulan datanya. Informasi hasil analisis pekerjaan dipergunakan untuk menetapkan job description, job specification, dan job evaluation dalam pengadaan pegawai.
b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.
Artinya penganalisis harus mengumpulkan dan mengkualifikasikan data, meninjau informasi latar belakang seperti bagan informasi, bagan proses, dan uraian pekerjaan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode penelitian deskriptif analisis, survei, sensus, dan sampel, sedangkan teknik pengumpulan data dapat dengan cara wawancara, observasi, kuisioner dan angket. Data yang terkumpul dikualifikasikan, dianalisis, dan diaplikasikan kepada masa depan.
c. Menyeleksi muwakal ( orang yang akan diserahi )jabatan yang akan dinalisis.
Penganalisis harus memilih beberapa muwakal jabatan untuk dianalisis. Ini dilakukan untuk menghemat biaya dan waktu jika banyak pekerjaan yang akan dianalisis.
d. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan.
Penganalisis mengadakan analisis pekerjaan secara aktual dengan menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan, perilaku kaaryawan yang diperlukan, kondisi kerja, dan syarat-syarat personel yang akan melaksanakan pekerjaan.
e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Analisis pekerjaan menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi hendaknya diversifikasikan dengan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta atasan langsung karyawan bersangkutan. Dengan memverifikasi informasi itu akan membantu untuk menentukan kebenarannya dan melengkapinya secara faktual serta dipahami dengan mudah oleh semua pihak yang berkepentingan. Ini juga akan membantu perolehan penerimaan seseorang atas data analisis pekerjaan yang telah dihimpun dengan memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk memodifikasi uraian tentang aktivitas yang akan dilaksanakannya.
f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Penganalisis pekerjaan kemudian menyusun uraian pekerjaan, uraian jabatan, dan evaluasi pekerjaan.
g. Meramalkan/memperhitungkan perkembangan perusahaan.
Penganalisis harus juga memperhitungkan/meramalkan perkembangan uraian pekerjaan, perluasan pekerjaan, apakah dikemudian hari diperlukan pengayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan, dan penyederhanaan pekerjaan dalam perusahaan. Hal ini perlu guna mengetahui kemampuan karyawan untuk masa kini dan masa depan supaya mereka dapat tetap melaksanakan pekerjaan walaupun ada pemakaian teknikrat canggih dan reorganisasi perusahaan.
3. Penggunaan Informasi Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan selain menghasilkan job description, job specification, dan job evaluation juga berguna untuk hal-hal berikut:
 Perekrutan dan seleksi (Recruitment and selection)
Analisis pekerjaan memberikan informasi tentang uraian pekerjaan dan syarat-syarat karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Merupakan dasar seleksi untuk memutuskan jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.
 Kompensasi (Compensation)
Informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman yang jelas tentang latar belakang (pendidikan, usia, pengalaman, dll) orang yang akan menduduki jabatan itu, sehingga perusahaan dapat menentukan gajinya.
 Evaluasi jabatan (job evaluation)
Informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman tentang berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya resiko yang dihadapi, sulit/mudahnya mendapatkan personil. Dengan demikian perusahaan dapat menetapkan gaji pada posisi jabatan tersebut.
 Penilaian prestasi kerja (Performance Appraisal)
Adalah upaya membandingkan pretasi aktual pegawai dengan prestasi kerja yang diharapkan darinya.
 Latihan (Training)
Informasi analisis pekerjaan dilakukan untuk merangsang program latihan dan pengembangan. Uraian pekerjaan, perlengkapan, dan jenis ketrampilan pekerja digunakan bahan pembantu dalam pengembangan program-program latihan.
 Promosi dan Pemindahan
Informasi analisis pekerjaan akan digunakan untuk membnatu menentukan promosi ataupun pemindahan keryawan.
 Organisasi
Informasi jabatan yang diperoleh dari analisis pekerjaan seringkali memberikan petunjuk bahwa organisasi yang ada perlu diperbaiki.
 Pemerkayaan Pekerjaan (Job Enrichment)
Informasi analisis pekerjaan dapat digunakan untuk memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tetentu.
 Penyederhanaan Pekerjaan (Work Simplication)
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk penyederhanaan atau spesialisasi pekerjaan.
 Penempatan (Placement)
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk menempatkan para karyawan pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan ketrampilannya agar mereka bekerja secara efektif.
 Peramalan dan Perekrutan
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk peramalan dan perekrutan tenaga kerja yang akan dibutuhkan perusahaan.
 Orientasi dan Induksi
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk orientasi dan induksi bagi karyawan baru mengenai sejarah perusahaan, hak dan kewajibannya, menginduksi, dll.

C. Uraian Pekerjaan.
Uraian pekerjaan (Job Description) dan uraian jabatan (job position) disusun berdasarkan informasi yang telah dihasilkan oleh analisis pekerjaan. Biasa digunakan untuk tenaga kerja operasional, sedangkan uraian jabatan digunakan untuk tenaga kerja manajerial. Keduanya harus ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan, supaya pejabat tersebut mengetahui tugas dantanggung jawab yang harus dilakukan. Uraian pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai ole seorang pejabat yang memegang jabatan tersebut. Uraian pekerjaan menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bagi pejabat yang memegang jabatan itu. Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi, pkerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Urarian pekerjaan menguraikan hal-hal sebagai berikut:
1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberikan nama jabatan, seperti rektor, dekan, dosen, dan kabag administrasi.
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tugas dan tanggung jawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan hendaknya menunjukan hubungan antara pejabat dengan orang lain didalam maupun diluar organisasi.
3. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas.
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin-mesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, hendaknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya.
6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan dari mana si petugas dipromosi dan ke jabatan mana si petugas akan dipromosikan.

D. Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan ( job spesification ) disusun berdasarkan uraian pekerjaan dengan menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman, dan yang lainya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Spesifikasi pekerjaan adalah uraian pesyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. Pada umumnya spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai hal-hal sebagai berikut:
1. Tingkat pendidikan pekerja
2. Jenis kelamin pekerja
3. Keadaan fisik pekerja
4. Pengetahuan dan kecakapan pekerja
5. Batas umur pekerja
6. Nikah atau belum
7. Minat Pekerja
8. Emosi dan temperamen pekerja
9. Pengalaman pekerja

Spesifikasi bagi setiap pekerjaan tidaklah sama karena spesifikasi disusun dari uraian pekerjaan sedangkan uraian pekerjaan dari tiap-tiap perusahaan tidaklah sama, misalnya ada perusahaan yang membutuhkan tinggi badan, pakai kaca mata atau tidak, serta cantik atau tidak.

Contoh spesifikasi pekerjaan
PERUSAHAAN CV TIMOR SEJATI
Spesifikasi Pekerjaan

Nama Jabatan : Kepala Bagian Komputer
Kode Jabatan : R-239
Tanggal : 2 Oktober 1980
Penyusun : Andi Andika
Departemen : Divisi Administrasi
Lokasi : Fatululi 22 Kupang

Pendidikan : Akademi komputer, menguasai komputer, mempunyai ketrampilan dalam menggunakan komputer, dan program komputer.
Pengalaman : 3 tahun bekerja di bidang komputer
Persyaratan fisik : Kesehatan baik untuk melakukan pekerjaan dan mempunyai stamina serta daya tahan cukup kuat untuk melaksanakan tugas-tugas berat.
Persyaratan mental : Jujur, inisiatif dan kreatif, dapat mengambil keputusan secara cepat; mampu menganalisis dan membuat berbagai output informasi yang bermutu tinggi.
Supervisi : Rentang kendali 3 – 9 orang lulusan SMTA. Mampu berkomunikasi efektif Lisan maupun tetulis, vertikal dan horisontal dalam perusahaan.
Kondisi kerja : Baik, 75% duduk diatas kurai yang nyaman, tenang, dan dalam ruangan berAC.

Penganalisis pekerjaan perlu memperhitungkan: job content, job definition, job depth, job enlargement, job enrichment, job range, job relationship, job rotation, and job order technology.
Job content (isi pekerjaan) adalah bagian persoalan pertama dalam mengorganisasi keputusan. Menyangkut penetapan persyaratan tugas atas tiap-tiap pekerjaan dalam organisasi.
Job depth (kedalaman pekerjaan) menunjukan kepada jumlah pengendalian yang dimiliki oleh seseorang untuk mengubah atau mempengaruhi pekerjaan dan lingkungan sekelilingnya.
Job range (jajaran pekerjaan) menunjukan jumlah operasional yang dilakukan oleh pemegang pekerjaan untuk menyelesaikan suatu tugas.
Job relationship (hubungan pekerjaan) menunjukan hubungan interpersonal yang diperlukan atau yang dimungkinkan oleh suatu pekerjaan.
Job rotation (rotasi pekerjaan) sebuah bentuk latihan yang menyangkut pemindahan seseorang karyawan dari satu pekerjaan kepada pekerjaan lainnya. Disamping sasaran latihan, juga untuk mengurangi kebosanan.
Job order technology (teknologi pekerjaan menurut pesanan)adalah suatu bentuk produksi dimana produk disesuaikan menurut spesifikasi pelanggan.

E. Evaluasi Pekerjaan
Evaluasi pekerjaan (job evaluation) adalah menilai berat atau ringan, mudah atau sukar, besar atau kecil resiko pekerjaan dan memberikan nama, ranking ( peringkat ), serta harga atau gaji suatu jabatan. Jika pekerjaan berat, sukar, beresiko besar dan ranking (peringkat) jabatan semakin tinggi maka harga atau gaji semakin besar, tetapi sebaliknya jika pekerjaan mudah, ringan, resiko kecil, tanggung jawab kecil, dan ranking (peringkat) jabatan rendah, maka harga atau gaji jabatannya semakin kecil.

F. Penyederhanaan Pekerjaan
Work-simplification is applying sense of finding the most economica use of human effort, materials, machines, time and spaces so that easier and better ways of doing work can be employed. (Penyederhanaan pekerjaan adalah penggunaan logika untuk mencari penggunaan yang paling ekonomis dari usaha manusia, materi, mesin-mesin, waktu, dan ruangan agar cara-cara yang paling baik dan paling mudah dalam mengerjakan pekerjaan dapat digunakan). Prinsip penyederhanaan pekerjaan ialah meniadakan pemborosan pekerjaan dengan jalan penyederhanaan-penyederhanaan pekerjaan secara mantap, menekankan usaha membuat setiap komponen pekerjaan menjadi produktif melalui jalan penerapan akal sehat yang terutama di bantu oleh partisipasi pengetahuan para pekerja. Penyederhanaan pekerjaan atau simplifikasi pekerjaan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
1. Struktur organisasi pekerjaan semakin melebar
2. Pekerjaan-pekerjaan bisa menjadi terlalu terspesialisasi, sehingga menimbulkan kebosanan yang pada gilirannya menyebabkan kesalahan-kesalahan atau permintaan keluar.
3. Pekerjaan semakin produktif sehingga keuntungan ekonomis dari spesialisasi akan di peroleh.

G. Pengayaan Pekerjaan
Pengayaan pekerjaan adalah perluasan pekerjaan dan tanggung jawab secara vertikal yang akan dikerjakan seseorang pejabat dalam jabatannya. Merupakan suatu perubahan yang direncanakan (planned-change) untuk memberikan variasi yang lebih besar kepada seseorang karyawan yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan lebih. Perluasan secara vertikal diterapkan untuk memberikan kepada karyawan kepuasan yang lebih besar dan kesempatan bagi pengembangan pribadinya.

H. Persyaratan Pekerjaan
Persyaratan pekerjaan adalah persyaratan-persyaratan jabatan tentang ketrampilan yang dikehendaki. Misalnya: sopir mempunyai SIM B Umum. Usia tidak lebih dari 45 tahun, jujur, penyabar, dll. Setelah diketahui uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, evaluasi pekerjaan, persyaratan pekerjaan, dan lainya barulah dilakukan penarikan karyawan yang akan mengisi lowongan-lowongan yang kosong dalam perusahaan tersebut. Pengadaan (perekrutan) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, dan orientasi serta induksi dengan maksud untuk memperoleh karyawan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

I. Proses atau Langkah-Langkah Pengadaan atau Perekrutan Karyawan
1. Peramalan Kebutuhan Tenaga Kerja
Peramalan kebutuhan tenaga kerja dimaksudkan agar jumlah kebutuhan tenaga kerja masa kini dan masa depan sesuai dengan beban pekerjaan, peramalan kebutuhan tenaga kerja didasarkan kepada informasi faktor internal dan eksternal perusahaan.
Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Jumlah produksi.
b. Ramalan-ramalan usaha
c. Perluasan perusahaan
d. Perkembangan teknologi
e. Tingkat permintaan dan penawaran tenaga kerja / pasaran tenaga kerja
f. Perencanaan karier pegawai

2. Penarikan Tenaga Kerja
Penarikan (recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. Penarikan tenaga kerja adalah (pelamar) dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Balas jasa yang diberikan. Jika balas jasa besar maka pelamar banyak, sebaliknya jika pelamar sedikit maka balas jasa kecil maka pelamar sedikit.
b. Status karyawan. Jika status karyawan tetap maka pelamar relatif banyak, tetapi apabila status karyawan honorer, pelamar sedikit.
c. Kesempatan promosi. Jika kesempatan promosi terbuka lebar, jumlah pelamar banyak, begitu juga sebaliknya.
d. Job spesification. Jika spesifikasi pekerjaan sedikit, pelamar akan banyak, begitu juga sebaliknya.
e. Metode penarikan. Jika penarikan terbuka luar melalui media massa maka pelamar banyak , begitu juga sebaliknya, misalnya dengan iklan.
f. Soliditas perusahaan. Jika soliditas perusahaan cukup tinggi maka pelamar banyak, begitu juga sebaliknya.
g. Peraturan perburuhan. Jika peraturan perburuhan longgar, pelamar banyak begitu juga sebaliknya, misalnya usia tenaga kerja.
h. Penawaran tenaga kerja. Jika penawaran tenaga kerja banyak, pelamar akan banyak, begitu juga sebaliknya, misalnya banyak penganggur.

Edwin B. Flippo.
Recruitmnet is the process of searching for porspective employees and stimulating them to applay for job in the organizational. (Penarikan adalah proses pencarian dan pemikatan para calon pegawai yang mampu bekerja didalam organisasi).

Penarikan adalah usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.
Menurut pasal 1 UU No.14 Tahun 1969, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja harus memenuhi persyaratan peraturan pemerintah, seperti batas usia tertentu. UU No. 14 Tahun 1969 dan peraturan pelaksanaannya tidak boleh diadakan diskriminasi. Dalam pasal 4 dikemukakan bahwa tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesulitan, pemeliharaan moral kerja, serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
a. Kerja.
Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental yang dilakukan seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
b. Buruh/Kuli
Buruh/Kuli adalah seorang pekerja harian atau honorer yang bekerja dibawah perintah orang lain dan menerima balas jasa yang besarnya tertentu.
c. Karyawan/Pegawai
Karyawan/Pegawai adalah seseorang pekerja tetap yang bekerja di bawah perintah orang lain dan mendapat kompensasi serta jaminan.

Proses Penarikan Karyawan
Proses penarikan karayawan yang baik adalah sebagai berikut:
1) Penentuan Dasar Penarikan.
Dasar penarikan calon karyawan ditetapkan dahulu agar para pelamar yang memasukan lamarannya sesuai dengan pekerjaan yang di minatinya. Dasar penarikan harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menduduki jabatan tersebut. Job spesification harus di uraikan secara rinci dan jelas agar pelamar mengetahui kualifikasi yang di butuhkan, misal: batas usia, pendidikan, jenis kelamin, dan kesehatan.
2) Penentuan Sumber-Sumber Penarikan
Sumber penarikan calon karyawan bisa berasal dari sumber internal dan sumber eksternal.
a). Sumber Internal: karyawan yang mengisi lowongan kerja yang lowong diambil dengan cara memutasikan / memindahkan karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan bersifat vertikal (promosi dan demosi) maupun horizontal.
Kebaikan-kebaikan sumber internal:
1. Meningkatkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan, karena ada kesempatan promosi.
2. Perilaku dan loyalitas karyawn semakin besar terhadap perusahaan.
3. Biaya penarikan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
4. Waktu penarikan relatif singkat.
5. Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
6. Kestabilan karyawan semakin baik.

Kelemahan-kelemahan sumber internal:
1. Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.
2. Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.

b). Sumber Eksternal: Karyawan yang mengisi jabatan yang lowong dilakukan penarikan dari sumber-sumber tenaga kerja diluar perusahaan.
Kebaikan-kebaikan sumber eksternal:
1. Kewibawaan pejabat relatif baik.
2. Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang lebih baik.

Kelemahan-kelemahan sumber eksternal:
1. Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan untuk promosi.
2. Biaya penarikan besar, karena iklan dan seleksi.
3. Waktu penarikan relatif lama.
4. Orientasi dan induksi harus dilakukan.
5. Turnover cenderung akan meningkat.
6. Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.

3). Metode-metode penarikan.
Metode Penarikan calon karyawan baru adalah ”metode tertutup dan metode terbuka”

4). Kendala-kendala penarikan.
Kendala-kendala yang dihadapi setiap perusahaan tidaklah sama. Pada umumnya kendala-kendala itu meliputi:
a) Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi; kebijaksanaan organisasi yang mempengaruhi penarikan karyawan adalah:
• Kebijaksanaan kompensasi dan kesejahteraan
• Kebijaksanaan promosi
• Kebijaksanaan status karyawan.
• Kebijaksanaan sumber tenaga kerja
b). Persyaratan jabatan.
c). Metode pelaksanaan penarikan
d). Kondisi pasar tenaga kerja
e). Solidaritas perusahaan
f). Kondisi-kondisi lingkungan eksternal

3. Seleksi Penerimaan Karyawan
a. Pentingnya seleksi.
Seleksi adalah usaha pertama yang dilakukan untuk memperoleh karyawan yang berkualitas dan kompeten. Pengertian atau definisi seleksi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli antara lain:
1. Malayu Hasibuan ; Seleksi adalah kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan.seleksi ini didasarkan pada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan.
2. Dale Yolder (1981 – p 291); Selection is the process by with candidates for employment are divided into two those who be affered employed and who will not. (Seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi dua bagian, yaitu yang akan diterima dan yang ditolak).
3. R.S. Dwivedi (1979 – p 236); The entire concept of selection and placement has proved to be effective in reducing turnover. (Seluruh konsep dari seleksi dan penempatan karyawan yang efektif dapat diharapkan mengurangi tingkat perputaran atau keluar masuknya karyawan).
4. Mitton M. Mande ; The carefull selection and placement of employees to make sure that they are physically, mentally and temperamentally fitted to the jobs the are expected to do, to make sure that the new employees can reasonally be expected to develop into desireable employees, and so that there will be a minimum number of square pigs in round holes. (Seleksi atau pemilihan yang cermat dan penempatan karyawan membuat mereka secara fisik, mental dan temperamen sesuai dengan pekerjaan yang mereka harapkan, membuat karyawan baru dapat berkembang sesuai keinginan mereka sehingga akan memperkecil jumlah karyawan yang tidak pada tempatnya).
5. James A. F. Stoner (1978 – p 497); The Selection process involved evaluating and closing among job candidates. Application form resumes, interview, and referance checks are commonly uses selection decrees. (proses seleksi meliputi penilaian dan penetapan diantara calon-calon pengisi jabatan. Aplikasi dari penilaian, wawancara, dan pengecekan referensi adalah yang biasa digunakan dalam penetapan keputusan seleksi).

Kesimpulan: Seleksi setiap penerimaan karyawan dilakukan secara cermat, jujur, dan obyektif supaya diperoleh karyawan yang qualified dan penempatannya yang tepat sehingga pembinaan, pengembangan, pengendalian, dan pengaturan karyawan relatif mudah dalam mencapai sasaran yang diinginkan.

b. Dasar dan Tujuan Seleksi.
1. Dasar-dasar itu antara lain:
1). Kebijaksanaan perburuhan pemerintah
2). Job Specificatuion atau jabatan
3). Ekonomis, rasional, dan
4). Etika sosial
2. Tujuan seleksi penerimaan karyawan.
Seleksi penerimaan karyawan baru bertujuan untuk mendapatkan hal-hal sebagai berikut:
1) Karyawan yang qualified dan potensial.
2) Karyawan yang jujur dan berdisiplin.
3) Karyawan yang cakap dengan penempatannya yang tepat.
4) Karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja.
5) Karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang perburuhan.
6) Karyawan yang dapat bekerja sama baik secara vertikal maupun horizontal.
7) Karyawan yang dinamis dan efektif.
8) Karyawan yang inovarif dan bertanggung jawab sepenuhnya.
9) Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi.
10) Mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan.
11) Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan.
12) Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri.
13) Karyawan yang mempunyai perilaku dan budaya malu.

c. Penetapan Jumlah Karyawan.
Metode penetapan jumlah karyawan dilakukan dengan metode nonilmiah dan metode ilmiah. Penetapan karyawan yang dilakukan dengan metode nonilmiah hanya didasarkan atas perkiraan-perkiraan saja bukan atas perhitungan yang cermat dari volume pekerjaan dan standar prestasi kerja. Sebaliknya penetapan karyawan yang dilakukan dengan metode ilmiah didasarkan atas perhitungan dan analisis beban kerja (work load analysis) serta standar prestasi kerja.

d. Cara Seleksi.
Ada dua cara/metode seleksi yaitu metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah seleksi yang dilaksanakan hanya didasarkan pada perkiraan dan pengalaman saja tidak berpedoman pada uraian pekerjaan dan job specification dari jabatan yang akan diisi. Sedangkan metode ilmiah adalah seleksi yang didasarkan pada job specification ( ilmu pengetahuan ) dan kebutuhan nyata jabatan yang akan diisi dan berpedoman pada kriteria dan standar-standar tertentu. Seleksi ilmiah hendaknya dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
 Metode kerja yang jelas dan sistematis
 Berorientasi kepada prestasi kerja
 Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan
 Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya
 Berpedoman pada undang-undang perburuhan

e. Kualifikasi Seleksi
Kualifikasi seleksi meliputi:
1. Umur
2. Keahlian
3. Kesehatan fisik
4. Pendidikan
5. Jenis kelamin
6. Tampang
7. Bakat
8. Temperamen
9. Karakter
10. Pengalaman kerja
11. Kerja sama
12. Kejujuran
13. Kedisiplinan
14. Inisiatif dan kreatif

f. Sistem dan prosedur seleksi
Sistem dan prosedur seleksi harus berasaskan efisiensi ( uang, waktu, tenaga ) dan bertujuan untuk memperoleh karyawan yang terbaik dengan penempatannya yang tepat. Sistim seleksi menurut Andrew F. Sikula adalah Succesive-Hurdles dan Compensatory-Approach.
Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang dilakukan berdasarkan urutan testing ( jika pelamar tidak lulus testing maka tidak diperbolehkan mengikuti testing berikutnya ). Compensatory-Approach adalah sistim seleksi yang dilakukan dengan cara pelamar mengikuti seluruh testing lalu dihitung nilai rata-rata apakah mencapai standar atau tidak.
Prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan seleksi harus ditetapkan dengan cermat dan sesuai dengan asas efisiensi untuk memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat.

g. Langkah-Langkah seleksi.

Langkah-langkah seleksi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Seleksi surat-surat lamaran
2. Pengisian blangko lamaran
3. Pemeriksaan referensi
4. Wawancara pendahuluan
5. Tes penerimaan
6. Tes psikologi
Jenis-jenis tes psikologi, antara lain:
 Tes kecerdasan ( intelligence test ).
 Tes kepribadian ( personality test )
 Tes bakat ( aptitude test )
 Tes minat ( interest test )
 Tes prestasi
7. Tes kesehatan
8. Wawancara akhir atasan langsung
9. Memutuskan diterima atau ditolak

Pendekatan Seleksi
1. Successive Hurdles Selection Approach.
Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang dilakukan berdasarkan urutan testing (jika pelamar tidak lulus testing maka tidak diperbolehkan mengikuti testing berikutnya ).
2. Compensatory Selection Approach.
Compensatory-Approach adalah sistem seleksi yang dilakukan dengan cara pelamar mengikuti seluruh testing lalu dihitung nilai rata-rata apakah mencapai standar atau tidak.

h. Tingkat-Tingkat Seleksi
Untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan penempatan yang tepat perlu dilakukan seleksi yang bertingkat-tingkat. Tingkat-tingkat seleksi yang dilakukan oleh perusahaan ada 3 ( tiga ) tingkat, yaitu sebagai berikut:
1. Seleksi tingkat pertama
2. Seleksi tingkat kedua
3. Seleksi tingkat ketiga
i. Kendala-Kendala Seleksi
Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan seleksi antara lain:
1. Tolok ukur
2. Penyeleksi
3. Pelamar

4. Penempatan, Orientasi, dan Induksi Karyawan
a. Penempatan Karyawan
Penempatan ( placement ) didasarkan pada job description dan job specification yang telah ditentukan dan berpedoman pada prinsip “ Penempatan orang-orang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat untuk jabatan yang tepat.
b. Orientasi karyawan
Orientasi atau perkenalan bagi setiap karyawan baru dilaksanakan sebagai pernyataan bahwa mereka diterima dengan tangan terbuka menjadi karyawan yang akan bekerjasama dengan karyawan lain dalam perusahaan tersebut. Orientasi bertujuan mengatasi keragu-raguan, kecanggungan, dan timbul rasa percaya diri karyawan baru dalam melakukan pekerjaannya.
c. Induksi Karyawan
Induksi karyawan adalah kegiatan untuk mengubah perilaku karyawan baru supaya menyesuaikan diri dengan tata tertib perusahaan.
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
2:28 AM

Tuesday, June 14, 2011

Tentang Kehidupan

Kita dilahirkan dengan dua MATA di depan,
karena seharusnya kita melihat yang ada di depan
dan bukan yg sudah berlalu.

Kita lahir dengan dua TELINGA,
satu kiri dan satu di kanan
sehingga kita dapat mendengar dari dua sisi dan dua arah.
Menangkap pujian maupun kritikan,
Dan mendengar mana yang salah dan mana yang benar.

Kita dilahirkan dengan OTAK tersembunyi di kepala,
sehingga bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya.
Karena tak seorang pun dapat mencuri isi otak kita.
Yang lebih berharga dari segala permata yang ada.

Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga,
namun cukup dengan satu MULUT.
Karena MULUT tadi adalah senjata yang tajam,
Yang dapat melukai, memfitnah, bahkan membunuh.
Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.

Kita dilahirkan dengan satu HATI, yang mengingatkan kita.
Untuk menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati.
Belajar untuk mencintai dan menikmati untuk dicintai,
tetapi jangan pernah mengharapkan orang lain mencintai anda
dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan.

Berikanlah CINTA tanpa mengharapkan balasan,
maka anda akan menemukan bahwa hidup ini terasa menjadi lebih indah...
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
4:09 PM

Friday, June 3, 2011

HUMOR: Tips Mengurangi Kejelekan


Ada beberapa tips buat anda untuk mengurangi kejelekan ...

1. Anggaplah anda orang yg paling ganteng didunia setidaknya diantara tumbuhan dan hewan...

2. Berjalanlah dengan orang yg lebih jelek dari anda...

3. Hindari cermin...

4. Bacalah buku harian bokap nyokap dan nenek kakek anda..siapa tahu anda bukan keturunan mereka...

5. Belajarlah yg rajin...setidaknya walau jelek anda pinter...kalo ternyata tetep nggak pinter..anggap aja anda orang jelek yg tidak bodoh...

6. Cari duit yg banyak,,, yg bilang anda jelek kasih duit untuk meralat perkataan mereka...

7. Sering2lah bergaul dengan orang buta..

8. jadikan kejelekan anda sesuatu yg berharga...karena dengan muka yg jelek banyak orang yg merindukan dan membutuhkan anda untuk dicela...

9. Fitnes...ya fitnes..dengan fitnes anda tidak akan menjadi ganteng, tp cukup kuat untuk menonjok orang yg bilang anda jelek...

10. Buang semua memori kalo anda itu jelek, tanamkan pada diri anda anda masih punya hal yg sangat2 spesial, apa itu? ya kejelekan muka anda..

NB: Mohon maaf kalo tips diatas tidak menjadikan anda lebih ganteng...
Pesan ini cuma sekedar hiburan.. bagi yg merasa tersinggung.. tips diatas WAJIB dipraktekan....
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
6:18 PM

Download Gratis Alkitab untuk HP (Java)


Bagi anda yang memiliki HP yang sudah mendukung Java, tidak ada salahnya anda menambahkan aplikasi yang satu ini agar anda dapat membaca Alkitab kapan pun dan dimana pun sehingga menumbuhkan iman anda kepada Tuhan. Yang mau punya Aplikasi Alkitab (Bible) untuk handphone, silakan klik link download di bawah ini.

Download Alkitab (1.5MB)

Download ke Leptop/PC anda kemudian copy ke HP

Bekerja baik pada HP yang mendukung JAVA (sudah di-test).

Khusus untuk beberapa tipe HP yang tidak memiliki tombol navigasi tombol -tombol berikut mungkin dapat membantu:

- untuk menu Go To, gunakan tombol * dan #

- untuk berpindah kitab gunakan keypad angka 1 dan 4

- untuk berpindah pasal, gunakan tombol 2 dan 5

- untuk berpindah ayat, gunakan tombol 3 dan 6

Beberapa setting (kombinasi tombol) mungkin agak berbeda, silakan dicoba sendiri, maklum aku gak sempat test ke semua jenis HP.
2
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
5:30 PM

Thursday, June 2, 2011

HUMOR: Si Bambang di tuduh Mencontek

Orang tua si Bambang dipanggil Kepala Sekolah karena anaknya sering kali menyontek kertas ujian milik si Rahmat, teman duduk sebelahnya..

Orang Tua Bambang : Apa buktinya kalau anak saya nyontek..?
Kepala Sekolah : Salah satu buktinya yah ini, pada waktu ujian sejarah.Pertanyaan No. 1

"Siapa pengarang buku Habis Gelap Terbitlah Terang?"

si Rahmat jawab "R.A. Kartini",
si Bambang juga jawab "R.A. Kartini".

Orang tua Bambang : Lha, jawaban kan bisa saja sama karena si Bambang kan belajar sebelum ulangan.
Kepala Sekolah : Ya, mungkin saja sama. Tapi coba dong Bapak lihat pertanyaan ke-2

"Di mana R.A. Kartini dilahirkan?"

si Rahmat jawab "di Jepara",
si Bambang juga jawab "di Jepara".

Orang Tua Bambang : lho apanya yang aneh? itu sih memang kebetulan dia bisa jawab. Bapak tidak cukup bukti untuk menyatakan anak saya nyontek. Bisa saja malah si Rahmat yang nyontek pekerjaan anak saya.

Kepala Sekolah : Bapak betul, bisa saja itu kebetulan, tapi coba dong Bapak lihat pertanyaan ke-3

"Tahun berapa terjadi Perang Diponegoro..?",
si Rahmat menjawab "GUE NGGA TAU..",
si Bambang menjawab "APALAGI GUE !!" X_X

Orang Tua Bambang : !@#$%^&*()
0
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
1:37 AM

HUMOR: Dialog

Dialog Guru dan Murid I
Dalam kelas baru murid sekolah dasar kelas 1. Seperti biasa terjadi kenal mengenal antara guru dan murid.

Guru : “Siapa nama kamu?”
Murid : “Amelia”
Guru : “Kalau ibu kamu siapa?”
Murid : “Mama”
Guru : “Maksud ibu guru, nama Ibu kamu”
Murid : “Iya , Mama”
Guru : “Okelah, sekarang bagaimana Ayah kamu panggil Ibu kamu?”
Murid : “Eh, monyong”

==================================

Dialog Guru dan Murid II
Ada seorang siswa yang sangat malas ke sekolah. Sebut saja namanya Udin. Ketika dia datang, langsung dihadang oleh gurunya sembari
bertanya.

Guru : “Udin, kenapa kamu tak pernah datang ke sekolah 1 minggu terakhir ini ?”
Udin : “Saya tidak datang karena hujan, bu.”
Guru : “Kalau hujan tidak berhenti selama 1 bulan, apa artinya itu,
Udin ?”
Udin :”Itu artinya banjir, bu.”

=================================

Dialog Dokter dan Pasien
Ini merupakan percakapan antara dokter dengan seorang pasien bernama Gugun yang kena penyakit diare.
Dokter : “Sakit apa,…?”
Gugun : “Anu dok,… mual-mual dan muntah-muntah.”
Dokter : “Buang air besarnya bagaimana,…?”
Gugun : “Seperti biasa dok, jongkok.”
1
Komentar
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
1:24 AM
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)
Find Us :

E-Dinar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Anda Pengunjung Ke:

Website Hit Counter
Free Hit Counters

Total Pageviews

Entri Populer

  • Lirik Lagu Gemu Fa Mi Re
    Maumere da gale kota Ende Pepin gisong gasong Le'le luk ele rebin ha Maumere da gale kota Ende Pepin gisong gasong Le'le luk ...
  • Tugas Manajemen SDM "Kompensasi"
    1. Uraikan pentingnya peranan kompensasi bagi karyawan dan perusahaan! Jawab: Karena balas jasa/kompensasi dapat memotivasi anggota tim ke...
  • Tips Paling Sukses Saat Interview Kerja
    Berikut ini ada beberapa tips sukses saat interview kerja, di antaranya adalah: 1. Duduklah dikursi pelamar, jangan minta dipangku HRD han...
  • Tugas Manajemen SDM "Pengadaan Karyawan"
    1. Jelaskan pentingnya fungsi pengadaan ( procurement ) karyawan! Jawab: Fungsi pengadaan sangat diperlukan sekali dimana karyawan atau t...
  • Lirik Lagu Jamrud - Aku vs Jam Wekker
    Pagi telah tiba mata ku pun baru terbuka Tapi tanpa suara brisik dari mu Kaget dan curiga ku lirik ke jarum pendek mu Pas di tengah angka...
Powered by Blogger.

KLIK LIKE DI BAWAH!!


CLOSE

Blog Archive

  • ►  2015 (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2012 (15)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  February (4)
    • ►  January (6)
  • ▼  2011 (25)
    • ►  December (3)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ▼  June (11)
      • BAB V KOMPENSASI
      • Tugas Manajemen SDM "Kompensasi"
      • Daftar Nomor Telepon Surgawi
      • 5 Ekor Monyet ( Motivasi Untuk Sahabat )
      • BAB IV PENGEMBANGAN KARYAWAN
      • BAB III Pengadaan Karyawan
      • Tentang Kehidupan
      • HUMOR: Tips Mengurangi Kejelekan
      • Download Gratis Alkitab untuk HP (Java)
      • HUMOR: Si Bambang di tuduh Mencontek
      • HUMOR: Dialog
    • ►  May (8)
Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Blogging Application


Free URL Submission
Copyright 2013 FAREK DENGAN LOVE - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Published by Evo Templates